Dalam
menjalani hidup di dunia ini, bagaimana cara kita menanggapi lingkungan luar? Menuruti
jodoh, “Menuruti jodoh mengeliminasi karma lama, jangan lagi menciptakan karma
baru”, yang artinya saya takkan menciptakan karma buruk lagi, menuruti jodoh
mengeliminasi karma buruk yang diperbuat sebelumnya.
Bagaimana
caranya supaya tidak menciptakan karma buruk? Yakni ketika enam akar indria (mata,
telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran) melakukan kontak dengan enam kondisi
luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), takkan
timbul niat pikiran, tidak membeda-bedakan, tidak melekat, dengan demikian
tidak menciptakan karma buruk lagi. Timbul niat pikiran, perbedaan,
kemelekatan, menciptakan karma buruk.
Bodhisattva
menjelma ke dunia ini menyelamatkan para makhluk, kita juga meneladani
Bodhisattva menyelamatkan para makhluk, apakah ini nyata adanya? Bukan nyata
adanya. Mengapa demikian?
Anda
sendiri saja masih belum terselamatkan, bagaimana mungkin bisa menyelamatkan
orang lain? Ucapan ini disampaikan oleh Buddha di dalam sutra, berulang kali
mengingatkan kita, apa yang ditekankan? Anda mesti menyelamatkan diri sendiri terlebih
dulu, barulah dapat menyelamatkan orang lain, mengerahkan segenap hati dan
pikiran guna menyelamatkan diri sendiri sebagai poin utamanya.
Lantas
apakah kita tidak perlu menyelamatkan makhluk lainnya? Sesungguhnya
menyelamatkan diri sendiri adalah menyelamatkan orang lain. Apa alasannya?
Di
dalam masyarakat, anda menampilkan teladan terbaik guna diperlihatkan kepada khalayak
ramai, orang lain mengikuti metode pelatihan dirimu sehingga mencapai
keberhasilan, inilah yang dimaksud menyelamatkan orang lain.
Sebanyak
apapun anda berteori, belum tentu orang lain percaya pada omonganmu, anda harus
memperagakannya dengan pengamalan nyata, barulah mereka mau percaya pada
ucapanmu.
Tiap
hari kita menyuruh orang lain supaya melepaskan kemelekatan, sementara diri
sendiri tidak sanggup melepaskan, manalah boleh? Ini namanya praktisi
ecek-ecek, bukan tulen, jadi diri sendiri harus sanggup melepaskan kemelekatan.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 29 Maret 2011
我們人生在世,對這個外面環境應該什麼態度?隨緣,「隨緣消舊業,莫更造新殃」,我不再造罪業了,隨緣消業,不造罪業。怎麼不造罪業?我六根在六塵境界上不起心、不動念、不分別、不執著,就不造業了。起心動念、分別、執著,造業。菩薩應化到世間來度化眾生,我們凡夫學菩薩度化眾生,是不是真的?不是真的。為什麼?你自己都沒度得了,你怎麼能度人?這個話佛在經上常說,常常提醒我們,意思在什麼地方?你要著重自度,自度而後才能度他,一心一念自度為主。要不要度眾生?給你說,自度就是度他,真的度他。為什麼?你在社會上做出學佛最好的榜樣,人家照你這個方法去學肯定成功,這就度他。你說得再多,人家未必相信,你真做出樣子出來,人相信了。我們天天叫人放下,自己沒放下那怎麼行?那是假的,那不是真的,自己要真放得下。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三四九集) 2011/3/29 澳洲淨宗學院 檔名:02-039-0349