“Klasik
Tiga Aksara”menyebutkan, “Dalam belajar mesti terfokus”, apabila anda
belajarnya tidak terfokus, maka anda tak berdaya menguasainya. Maka itu tidak
boleh sekaligus belajar terlampau beragam, cuma boleh belajar satu Pintu Dharma
saja, satu mata pelajaran saja.
Ketika
saya berada di Taichung mengikuti Upasaka Li Bing-nan belajar ajaran sutra,
cara beliau mengajar adalah terfokus, anda cuma boleh belajar satu judul sutra
saja, tidak boleh sekaligus belajar dua judul sutra, mengerahkan segenap
perhatian, waktu, tenaga dipusatkan pada satu metode, setelah satu metode ini
berhasil dikuasai, Guru Li juga telah mengesahkan pencapaianmu, barulah anda
boleh mempelajari metode kedua.
Bagaimana
standar penilaiannya sehingga anda dianggap telah lulus? Yakni ketika anda
memberi ceramah di atas podium, umpamanya saya belajar “Amitabha Sutra”, menfokuskan
diri belajar satu judul sutra ini, mendengar penjelasan sutra hanya dari Guru
Li, tidak boleh membaca sumber lainnya, walaupun di atas podium ceramahmu tidak
bagus juga bukan masalah.
Mungkin
anda berpikir, justru saya membaca lebih banyak sumber, barulah ceramah saya
akan jadi menarik bukan? Tidak boleh. Ini aturan macam apa?
Ini
ditujukan supaya anda dapat menaklukkan keangkuhan diri sendiri, membina etika
moralmu. Jadi apakah anda terampil atau tidak dalam berceramah, bukanlah
masalah, etika moral lebih penting!
Oleh
karena niat hati yang mendambakan ketenaran dan keuntungan, hati yang pongah
itu dapat menghancurkan keseluruhan hidupmu. Maka itu Guru Li telah berjerih
payah membimbing murid-muridnya, sementara itu kami yang masih berusia muda
kala itu, tidak memahami jerih payah guru.
Bahkan
waktu itu kami masih menuduh Guru Li sebagai guru yang bertangan besi, tidak
memperbolehkan kami membaca buku karya orang lain, dia pasti takut kalau kami
lebih pintar darinya.
Kami
sungguh keliru, padahal kenyataannya kami mustahil dapat melampaui pencapaian
Guru Li.
Maka
itu hendaknya membangkitkan ketulusan, jujur, patuh, serius mengamalkan,
barulah boleh. Selama kita tidak jujur dan tulus, masih hobi curi-curi melihat
sumber lainnya, membaca karya tulis orang lain, maka anda sendiri mencelakai
dirimu sendiri.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
《三字經》上講,「教之道,貴以專」,你要不專求,你得不到。所以同時不能學太多,只能學一門,一個科目。我在台中跟李老師學教,他老人家教學的方法就是專求,你只能學一樣,你不能學兩樣,全部精神、時間、精力都專注在一門,這一門學好了,他認可了,你才可以學第二門。他認可的標準是什麼?是你上台去講,譬如我學《阿彌陀經》,專攻這一門,聽老師的講解,只聽老師講解,不准參考別人的註解,講得不好沒關係。我能夠多參考一些不是講得更好嗎?不准。這是什麼個道理?這是訓練降伏你自己的傲慢心、好高騖遠的心,培養你的德行。講得好不好沒有關係,德行重要!因為名利心、好高騖遠、傲慢心會毀掉你一生。所以老師用心之苦,我們年輕的學生體會不到,還說什麼?老師跋扈,不准我們去找參考資料,怕我們講得比他更好。我們全搞錯了,我們永遠趕不上老師。所以要老實,老實、聽話、真幹就成就了。不老實,我還偷偷的去搞參考,看別的東西,你是自己害自己。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八七集) 2011/2/17
Dalam
masyarakat era kini yang menjunjung tinggi asas kebebasan, siapapun tidak boleh
membatasi siapapun, maka itu harus mengandalkan sepenuhnya pencerahan diri
sendiri.
Apabila
anda sanggup memenuhi persyaratan yang pertama yakni jujur dan tulus, yang
kedua adalah patuh, dan yang ketiga adalah mengamalkan dengan serius, barulah
anda dapat berhasil.
Bukan
saja diri sendiri bisa berhasil, bahkan prestasimu dapat melampaui pencapaian
gurumu, apa alasannya? Insan zaman dulu berkata,” Kemampuan
murid berasal dari didikan guru, namun akhirnya prestasi murid mengungguli
prestasi guru”, ini merupakan fakta yang tak terbantahkan.
Guru akan
bersukacita melihat prestasi murid melampaui pencapaiannya, ini juga merupakan
keberhasilan guru yang telah membimbing muridnya! Sebaliknya bila prestasi
murid tak sebanding dengan pencapaian guru, maka setinggi apapun pencapaian si
guru, masyarakat juga akan memandang rendah padanya, meragukan kemampuan si
guru. Mengapa demikian?
Ini
membuktikan ketidakmampuan si guru, tidak mengerahkan segenap kemampuan untuk
mendidik muridnya, masih menyimpan ilmu, menyimpan satu jurus, takut muridnya
mengalahkan dirinya.
Padahal
sesungguhnya bila si murid semakin mengungguli pencapaian gurunya, pasti akan
semakin menuai pujian dari masyarakat, si guru pasti adalah sosok yang bersusila
barulah bisa menghasilkan murid yang begitu unggul.
Dengan
memiliki etika moral, memiliki upaya kausalya, si guru juga terampil dalam
membimbing dan mendidik! Hal ini tidak boleh tidak dipahami.
Zaman
dulu seorang guru memang sangat menuntut kedisiplinan muridnya, sekarang tidak
boleh lagi, maka itu guru hanya bisa berharap muridnya, setelah berhasil dapat
mengabdi pada negara, berdedikasi bagi rakyat, memberi kontribusi pada orang
banyak. Terhadap negara, rakyat dan khalayak ramai, dapat mempersembahkan karya
nyata.
Demikianlah
harapan seorang guru pada muridnya, inilah yang disebut sebagai membalas budi
Buddha, memikul harapan yang disampaikan guru, ini merupakan bentuk
penghormatan besar pada guru.
Guru
tidak pernah mengharapkan pamrih darimu, hanya berharap setelah anda sukses
belajarnya, dapat berdedikasi bagi negara dan rakyat, memberi manfaat nyata
bagi khalayak ramai!
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
今天這個社會民主自由開放,誰都不能控制誰,誰都不能限制誰,完全在你自己覺悟。你自己不能守住這個關,老實這一關,聽話這一關,真幹這一關,三關,這三關你要能守得住,你成就了。不成就則已,成就肯定超過老師,為什麼?古人說得好,「青出於藍而勝於藍」,這是一定的道理。老師歡喜學生超過他,老師的成就!老師教出來的學生都不如他,這個老師自己本事再高,人家瞧不起他。為什麼?教學不用心,還得藏一手,怕學生超過他。學生超過老師愈多,人家對老師讚歎就愈多,肯定你是一個有德行的老師。有德行,有善巧方便,你善於教!這些我們不能不知道。老師,實在講過去是要求學生,現在是希望學生,都不能講要求,希望學生學成之後要利益國家、利益民族、利益人群,對國家、對民族、對人類做出真正的貢獻。在古時候,老師是對學生的要求,這叫報佛恩,辜負老師的希望,這個對老師是大不敬。老師對你一無所求,只希望你學成之後,將來是貢獻給社會國家,貢獻給人類。這是師道!
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八七集) 2011/2/17
Melatih
diri, tak peduli Dharma duniawi maupun Dharma non duniawi, juga dimulai dari
bernamaskara dan menghormati. Di dalam “Avatamsaka Sutra”, tercantum Sepuluh
Tekad Bodhisattva Samantabhadra, butir pertamanya adalah “Bernamaskara
menghormati para Buddha”.
Lihatlah
di dalam “Liji (salah satu dari lima Klasik ajaran Konfusius)”, begitu anda
membuka lembaran buku, maka kalimat pertama yang anda temukan adalah “Tidak ada yang tidak dihormati”.
Lihat
pula di dalam pintu Buddha, buku kebaktian ritual pertobatan, begitu anda
membukanya, kalimat pertamanya adalah “Menghormati segalanya, segenap hati
bernamaskara”.
Dengan
demikian kita jadi tahu bahwa belajar dan melatih diri itu hendaknya dimulai
dari mana? Dimulai dari bernamaskara dan menghormati. Apabila kalimat ini saja
tidak sanggup diwujudkan, maka apa lagi yang bisa kita lakukan!
Era
kini, mungkin cuma di pintu Buddha yang masih mempertahankan secuil formalitas,
sedangkan di sekolah umum sudah diabaikan, ketika guru memasuki ruangan kelas,
murid-murid tidak perlu berdiri memberi hormat kepada guru, kalau tidak punya
rasa hormat, apa lagi yang dapat mereka pelajari?
Murid-murid
sendiri juga tidak serius dalam belajar, sumber penyebabnya terlampau banyak,
menurutku yang paling parah adalah komputer. Di dalam komputer banyak terdapat
permainan game, berapa banyak anak-anak usia dini hanyut dalam permainan,
batinnya mengalami pencemaran, sampai pada akhirnya tak berdaya terlepas dari
belenggu ini.
Permainan
game telah menjadi kebutuhan paling penting dalam hidupnya, dia tidak sanggup
melepaskan diri dari belenggu ini, alhasil dia harus mengorbankan banyak hal
termasuk nyawanya sendiri.
Banyak
anak-anak muda yang mengakhiri hidupnya, bila diperiksa penyebabnya, saya
percaya permainan game menempati urutan pertama. Permainan game telah merusak
akal sehatnya!
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
Penjelasan Sepuluh Tekad Bodhisattva
Samantabhadra :
修行,無論是世間法是出世間法,都是從禮敬開始,《華嚴經》普賢第一願「禮敬諸佛」。在中國,諸位看看《禮記》,《禮記》你一翻開,頭一句「曲禮曰:毋不敬」。看看佛門裡面拜懺,那個儀規你一展開,第一句話「一切恭敬、一心頂禮」。這就曉得,修學從哪裡開始?從禮敬開始。我們連這一句都沒有學到,這個不行!現在大概只有佛門的講堂還保持一點形式,學校沒有了,學校老師進來上課沒有禮敬的了,這怎麼能學到東西?學生對自己所學的功課不認真,不認真的因素很多,我覺得最嚴重的應該是電腦。電腦裡面遊戲的東西太多,多少年輕人迷在這個裡面,受這些染污,到最後自己沒有能力離開它。電腦變成他生活最重要的一部分,他無法捨離,到最後付出的代價是什麼?代價是性命。年輕人自殺,你要調查他的原因,我相信電腦應該排在第一。把人全教壞了!
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八七集) 2011/2/17