Rabu, 15 Januari 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Maret 2011 (Bgn 6)


Akar budaya warisan Leluhur Tionghoa adalah bakti dan persaudaraan. Kalimat pertama dari “Tiga Berkah Karma Suci” adalah berbakti pada Ayahbunda, menghormati guru”, ini adalah akar.

Sayangnya sekarang tidak ada orang yang mengajari lagi, sudah terlampau lama terabaikan, luka yang ditimbulkan sudah terlampau parah. Mulanya kami juga sudah putus asa, namun ketika kami melakukan eksperimen di kota kecil Tangchi (di Kabupaten Lujiang, Provinsi Anhui), barulah kami menyadari ternyata akar tersebut masih ada.

Kami mengajak warga Tangchi untuk bersama-sama belajar Di Zi Gui, tidak sampai tiga bulan kemudian, mereka sudah memahami ajaran bakti, tahu menghormati para senior atau orang yang berusia lebih tua.

Kami sangat tercengang melihat hasil ini, ternyata manusia tidak sulit dididik. Tetapi pokok persoalannya adalah si guru mesti sanggup mengamalkannya terlebih dulu, kalau bukan demikian maka upaya ini takkan efektif.

Makanya kala itu ada 37 orang guru yang menjadi staf pengajar, mereka memberi teladan dengan pengamalan nyata, memperagakan kepada warga setempat, berbakti pada Ayahbunda dan menghormati guru dan senior, agar mereka dapat melihat dengan mata kepala sendiri, sehingga menggugah para penduduk Tangchi.

Andaikata anda cuma pintar berteori, siapa yang mau percaya padamu? Maka itu Buddha Sakyamuni mengajarkan pada kita supaya memperagakan dengan pengamalan nyata barulah kemudian menyampaikan teori, mengamalkan sesuai dengan ajaran yang tercantum di dalam sutra.

Jadi terlebih dulu memperagakan supaya orang lain dapat menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri, ketika orang lain penasaran dan bertanya padamu, barulah anda jelaskan teori kepadanya, barulah dia dapat memahaminya.

Kalau anda sendiri tidak sanggup mengamalkannya, bagaimana pun anda pintar bersilat lidah, tapi tetap saja tidak mirip, oleh karena tidak mirip maka tidak sanggup menggugah orang lain.

Lain halnya kalau anda benar-benar sanggup mengamalkannya, ketika anda menceramahkannya keluar, orang lain akan tergugah dan terharu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Maret 2011


中華傳統文化的根就是孝悌。淨業三福第一句教我們「孝養父母,奉事師長」,根。可惜現在沒人教,丟的時間太久,傷害太嚴重了。說實在話,我們對這樁事情都喪失信心,可是我們在湯池做的實驗,發現了,根在。大家一起學習《弟子規》,不到三個月,都懂得孝道,都懂得尊敬長輩了。我們感到十分的驚訝,人怎麼是這麼好教的,一點都不難。可是這裡頭有個關鍵問題,教的人必須自己做到,自己沒有做到,不會產生這樣的效果。所以當年三十七位老師以身作則,他們把孝親尊師演出來,表演出來,讓你看到,讓你親身體會到,感動了當地的居民。你自己要沒有做到,光是去說,誰相信你?所以佛教人演說,依教奉行、為人演說,演是表演,做出來讓人看到了,別人會問你,你再給他說明,他就懂得了。你沒有做出來,你怎麼說,不像,說得不像,所以不能感動別人。你自己真正做到了,你說出來能感動人。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三三三集)  2011/3/20  澳洲淨宗學院  檔名:02-039-0333



 

 

Zaman dulu setiap keluarga memberikan kontribusi yang besar bagi terwujudnya kestabilan dalam masyarakat. Apa alasannya? Anak-anak yang merupakan bagian dari masyarakat, sejak kecil sudah dididik dengan baik di dalam keluarga, setiap keluarga begitu menekankan pada pendidikan keluarga.

Namun sekitar belasan sampai 20 tahun berdirinya pemerintah Tiongkok Nasionalis, hal ini berangsur-angsur diabaikan. Setelah memenangkan perang melawan penjajahan Jepang, pendidikan keluarga sudah tidak tampak lagi, bahkan tidak terdengar lagi.

Sebelum periode peperangan, pendidikan keluarga ini masih ada, usia sebaya-ku ini masih sempat mengecap sedikit pendidikan ini. Kala itu saya baru berusia 5-6 tahun, namun ingatanku masih begitu jelas.

Saya masih ingat, waktu itu ada sebuah peraturan hukum yang disebut “Hak orang tua untuk menghukum anak-anaknya”, kesan saya sangat mendalam, sepertinya setelah tahun 1931, peraturan hukum ini telah dihapus oleh pemerintah Tiongkok Nasionalis.

Menurut peraturan hukum ini, apabila anda tidak berbakti pada Ayahbunda, mereka berhak menuntutmu ke pengadilan, “Anak ini durhaka, silahkan dihukum mati saja”.

Oleh karena merupakan hak orang tua menghukum anaknya, maka Hakim akan mematuhinya, dalam hal ini tidak ada pembelanya. Mengapa demikian?

Ayahbunda-mu saja tidak menghendaki dirimu lagi. Ayahbunda paling menyayangi putra-putrinya, sekarang mereka tidak menghendaki dirimu lagi, yang juga berarti anda tidak layak atau tidak pantas lagi jadi manusia. Maka itu harus segera dihukum, tidak ada orang lain yang boleh membelamu.

Maka itu aturan hukum tempo dulu adalah sedemikian disiplinnya, sehingga meskipun si anak tidak berbakti juga tidak berani tidak menghidupi Ayahbunda-nya, takut Ayahbunda mengadukannya ke pengadilan, dia bisa dihukum mati, meskipun mencari pembela juga tiada gunanya.

Ini merupakan peraturan hukum tempo dulu, sempat bertahan hingga 20 tahun berdirinya pemerintahan Tiongkok Nasionalis.

Maka itu dalam masyarakat Tiongkok tempo dulu, tidak berbakti pada Ayahbunda merupakan dosa terbesar.

Orang yang tidak berbakti pada Ayahbunda, yang mengkhianati guru dan ajaran, takkan punya tempat berpijak di dalam masyarakat, karena telah melakukan dosa yang paling berat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Maret 2011


過去的家對社會安定做出非常大的貢獻。為什麼?人民都被家教好,家家都教。大概在民國十幾、二十年就疏忽了,就很少。抗戰勝利之後,沒有了,再看不到了,也沒聽人說了。抗戰之前還有,我這個年齡還沾到一點邊緣。我那個時候才五、六歲,但是記憶很清楚。我還記得,在那個時代有一條法律叫「親權處分」,我的印象很深刻,這個法律好像民國二十幾年廢除了。親權是什麼意思?親是你的父母,親生父母,你要不孝順,他有權到政府、到法院去告你,這個兒子不孝,你們把他處死。親權處分,法官決定要遵守,這個沒有辯護的。為什麼?你父母不要你了。父母是最愛護子女的,父母不要你了,你就沒有資格做人,立刻執行,沒有任何人來辯護的。所以那是很嚴厲的,你說一般不孝父母的人也得裝一點樣子,也得養父母,要不然他告你的時候,真處死,不是假的,你找律師沒有用。這是古時候的法律,你看民國還保存到二十年。所以在中國古代,不孝父母是第一大罪。人不孝父母,背師叛道,他在社會上沒法子做人,極重的罪業。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三三三集)  2011/3/20  澳洲淨宗學院  檔名:02-039-0333