Tak
peduli di mana saja, bila ada orang yang meminjam namaku pergi menggalang dana,
membangun vihara, saya beritahukan pada praktisi sekalian, itu adalah palsu.
Dia
bilang saya yang menyuruhnya, padahal saya tidak pernah bilang begitu. Mereka sendiri yang
berambisi membangun vihara, lalu datang menanyakan pendapatku, apa saya boleh
bilang tidak boleh? Tentu saja menganggukkan kepala bilang : Baguslah!
Tapi
masalahnya dia sendiri yang berambisi bangun vihara, bukan saya yang suruh. Tapi
malangnya dia memperalat reputasiku, ke mana-mana minta dana dari umat, alhasil
umat percaya begitu saja tanpa mencari kejelasan. Berarti selama ini kalian
mendengar ceramahku dengan tidak seksama.
Membangun
vihara memang gampang, tapi apa fungsinya? Ketika masih berusia muda, saya
mengikuti Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) belajar ajaran sutra, Guru Li bilang
padaku, “Ada vihara tapi tidak ada ajaran di dalamnya, tidak dapat menjayakan
Buddha Dharma”, sebesar apapun vihara yang dibangun, tetapi di dalamnya tidak
ada praktisi sejati, tidak ada penceramah tulen, maka tidak ada kontribusinya
buat perkembangan Ajaran Buddha, uang yang dihamburkan untuk bangunan tersebut
cuma sia-sia belaka.
Dana
yang kalian persembahkan buat diriku, pemasukanku juga tidak sedikit, untuk
membangun vihara besar, bagiku bukanlah masalah, saya sanggup mewujudkannya,
tetapi saya takkan melakukannya.
Guru
Li menasehatiku supaya meneladani Master Yin Guang, memberiku sebuah buku
berjudul “Wen Chao (Catatan Master Yin Guang)”. Sepanjang hayatnya, Master Yin
Guang menimbun Dharma Dana. Beliau mempergunakan dana persembahan umat untuk
membangun sebuah rumah percetakan (non profit), yang mencetak sekaligus
mendistribusikan buku-buku sutra dan buku-buku Dharma.
Rumah
percetakan ini bernama “Hong Hua She”, yang dibangun di dalam Vihara Baoguo di
Suzhou.
Ketika
ada bencana alam yang menimpa masyarakat waktu itu, Master Yin Guang mengalokasikan
dana percetakan buku sutra, untuk menolong korban bencana.
Sepanjang
hayatnya, inilah yang dilakukan oleh Guru Sesepuh Aliran Sukhavati yang ke-13
itu, Dharma Dana.
Maka
itu sampai sekarang, saya meneladani Master Yin Guang.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 18 Januari 2011
無論在什麼地方,有人假藉我的名義去化緣,去建寺廟,跟諸位說,那都是假的,都不是真的,他說是我說的,我沒有說這個話。他們自己要建寺廟、要建道場,來告訴我,我能說不好嗎?我一定點頭:好,難得!這個不是我叫他做的,不是我贊助他。他就拿著這個名義到外面去化緣了,那你們就上當了,你們就沒有把事實真相搞清楚,你們聽經也沒有聽清楚。建寺廟容易,建來幹什麼?我年輕的時候學經教,老師常說「有廟無道,不能興教」,廟蓋得再大,沒有真正修行人,沒有真正傳法的人,對於佛教沒有絲毫幫助,這個錢花得太冤枉了。你們大家供養我的錢財,我收入也不少,要蓋大道場沒問題,能成就,沒做。李老師叫我學印光大師,送我一部《印光大師文鈔》,那個時候是正續兩篇四冊。我看過之後,知道老人一生修法布施,他把四眾的供養這些錢,拿來建了個印刷廠,做佛經、善書流通。在蘇州報國寺裡面建立一個弘化社,自己印書,印送佛經跟善書,儒釋道的東西他都印,修法布施。那個時候社會也有些災難,像水災、旱災,老和尚在印經款項裡面撥出一點去賑災。一生就做一樁事情,修法布施。我覺得好,沒有流弊,所以我就學他老人家。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二四0集) 2011/1/18