Selasa, 01 Oktober 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Februari 2011 (Bgn 3)



Sebelumnya telah kita bahas bahwa kesabaran itu ada yang bersifat internal dan eksternal. Kesabaran internal adalah kesabaran menahan penderitaan yang berasal dari dalam diri, bisa berupa kelaparan, kehausan, panas, dingin, khawatir, sedih, kesakitan, terutama penderitaan karena usia tua, sakit dan mati.

Kesabaran eksternal adalah kesabaran menahan penderitaan yang berasal dari luar diri, bisa berupa kondisi yang tidak menyenangkan, kata-kata kasar  yang menfitnah atau menghina diri kita, bahkan niat untuk mencelakai diri kita, terhadap semua ini kita juga harus dapat bersabar.

Atau mendengar orang lain menghina Ayahbunda kita, saudara-saudari kita, famili kita, baik yang sengaja maupun yang tidak disengaja.

Atau setelah anda meninggalkan keduniawian, ada orang yang merendahkan gurumu. Meskipun tidak pernah bertatap muka dan mengajarimu secara langsung, tetapi anda pernah mendengar ceramahnya, maka penceramah ini juga dapat disebut sebagai gurumu.

Jadi ketika gurumu atau sahabat melatih dirimu difitnah orang lain, atau mendengar orang lain menfitnah Buddha, Dharma dan Sangha, dalam kondisi begini, seorang praktisi yang mengamalkan Jalan Bodhisattva, juga harus dapat bersabar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Februari 2011


「云何名菩薩外忍?菩薩從他聞惡言罵詈、毀辱誹謗,或毀辱父母兄弟姊妹眷屬、和尚阿闍黎師徒同學,或聞毀佛法僧,有如是種種毀訾,菩薩忍辱,不生瞋恚,是名外忍。」前面的苦惱是從內來的,飢渴寒熱、憂悲疼痛、身心楚切都是從內發的,特別是病痛,衰老、病痛,所謂是老苦、病苦。外忍是講從外面來的,這些逆境是從他,別人以惡言毀謗、侮辱這一類的,乃至於陷害都要能夠忍。或者聽到別人毀辱自己的父母、兄弟姊妹、眷屬,無論是有意無意。出家學佛了,毀謗你的老師,阿闍黎這都是老師,和尚是親教師,他雖然沒有親自教我,他講經教學我去聽過他的課,這個人就稱他作阿闍黎。師徒、同學,在我們面前毀謗這些人,或者是毀謗佛法,毀謗佛法僧。在這種狀況之下,修菩薩道的人要能忍。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第二八九集)  2011/2/18





 
 
Ketika tubuh kita menderita sakit, kita juga harus dapat bersabar, ini disebut sebagai kesabaran internal, yakni kesabaran terhadap penderitaan yang bersumber dari dalam diri.

Kalau dapat bersabar, maka ini menunjukkan keterampilan melatih diri yang cukup lumayan, tetapi bagaimana cara untuk mengurai penyakit adalah lebih penting.

Cara untuk mengurai penyakit adalah dimulai dari niat pikiran, niat pikiran yang salah itu harus diluruskan kembali, pemikiran yang salah dan  pandangan salah mesti disingkirkan.

Di dalam hati senantiasa merenungkan tata susila, etika moral dan Hukum Karma. Leluhur Tionghoa mengajarkan pada kita 12 kata yakni “bakti, persaudaraan, setia, dapat dipercaya, kesusilaan, kebenaran, kejujuran, tahu malu, kemuliaan, mengasihi, harmonis, perdamaian”.

Ini merupakan esensi dari keberadaan budaya warisan leluhur Tionghoa beribu-ribu tahun lamanya, maka itu setiap butir niat pikiran yang timbul hendaknya tak terpisahkan dari 12 kata tersebut di atas, maka jiwa ragamu akan sehat, penyakit apapun takkan muncul.

Meskipun di udara banyak beterbangan bakteri dan virus, lantas bagaimana dengan dirimu? Begitu anda menghirup udara, bakteri dan virus masuk ke dalam tubuhmu. Tetapi jiwa raga anda benar, tidak sesat, maka bakteri dan virus pun cuma numpang lewat saja, takkan hinggap dan menetap di tubuhmu, menciptakan masalah buat kesehatanmu.

Sebaliknya jika anda hobinya mengutamakan kepentingan dan keuntungan pribadi, keserakahan, kebencian, kedunguan, kesombongan, maka bakteri dan virus pun senang menetap di dalam tubuhmu, anda pun terinfeksi dan jatuh sakit.  

Maka itu Ksanti Paramita (melatih kesabaran) merupakan kunci kesuksesan pelatihan diri kita, jika dapat bersabar maka pasti berhasil, demikian pula sebaliknya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Februari 2011


我們身有病痛,這是講內忍,有內忍,功夫不錯,但是如何把這些病痛化解這更重要。病痛的化解就是從念頭,錯誤的念頭、錯誤的想法、錯誤的看法要放下,要把它修正過來,心裡面常常懷著倫理、道德、因果,常常想著這些。中國老祖宗留給後人,歸納到最後只有十二個字,念念不離這十二個字,「孝悌忠信、禮義廉恥、仁愛和平」。這是中國傳統文化千萬年的精髓之所在,念念當中不捨離,你就身心健康,你什麼毛病都沒有了。虛空當中雖然有這些病毒,病毒附在小光子裡頭,你怎麼辦?你一呼吸,到身體裡面去了。可是,你身心端正,它會通過,走了,不礙事,沒有沾染;如果心裡自私自利、貪瞋痴慢,它進去之後它就跟你黏在一起,你就中毒,就這麼個道理。所以,忍辱波羅蜜是我們修行、求學成敗的關鍵,能忍他就能成,不能忍他不能成就。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第二八九集)  2011/2/18



 

 
 
Masa kini manusia menyadari secara mendalam, betapa buruknya kondisi kehidupan, baik secara material maupun spiritual, juga tidak dapat memenuhi harapan manusia, penderitaan kian banyak dan kebahagiaan makin langka.

Bahkan dari hari ke hari kesengsaraan itu kian menjadi-jadi, dari sepuluh hal, ada 7-8 hal adalah derita, bisa mempunyai 2-3 persen kebahagiaan saja sudah sangat lumayan.

Dari mana asal penderitaan?  Dari hasil perbuatan diri sendiri, bukan karena orang lain yang membuatmu sengsara, tetapi tiap hari anda sibuk menciptakan karma buruk, makanya tiap hari pula anda harus kenyang akan siksaan.

Segala peristiwa yang kita alami sekarang ini disebut sebagai “balasan kembang”. Ibarat tumbuhan yang terlebih dulu berbunga baru kemudian berbuah, masa kehidupan mendatang adalah “balasan buah”.

Jika balasan kembang yang kita peroleh sekarang sangat buruk, maka kita sudah bisa membayangkan bagaimana buah akibat yang akan kita terima pada masa kehidupan mendatang, akan sangat mengerikan.

Demikian pula sebaliknya, jika balasan kembang yang kita peroleh sekarang sangat bagus, maka bisa kita bayangkan buah akibat yang kita peroleh pada masa kehidupan mendatang tentunya juga bagus.

Maka itu kita mesti merenungkan diri sendiri secara seksama, sepanjang hayatku, atau selama seminggu ini, atau selama sehari ini, saya lebih banyak deritanya atau bahagianya.

Kalau kesedihannya lebih banyak, beban pikirannya segudang, maka hal ini bukanlah hal yang bagus, ini menjelaskan apa? Ini menjelaskan bahwasannya diriku kian dekat dengan tiga alam rendah.

Sebaliknya hati kian tenang dan sukacita kian terasa, hal ini sangat bagus, anda berada kian dekat dengan Surga.

Apabila tiap hari waktu anda melafal Amituofo lebih banyak, sehari ada 24 jam, anda sanggup menggunakan 13-14 jam untuk melafal Amituofo, sudah melebihi separuh, maka bisa kita bayangkan anda berada sangat dekat dengan Buddha Amitabha, besar peluangmu untuk berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.

Kebenaran ini mesti dipahami, hal ini berkaitan dengan keseluruhan hidup kita. Apabila kita tidak serius melatih diri, kelak bagaimana? Demi diri sendiri, mesti menfokuskan pikiran melafal Amituofo, melepaskan segala kemelekatan; demi para makhluk yang menderita, maka kita harus melestarikan pendidikan kesusilaan, meneruskan karir Tathagata, menyebarluaskan Buddha Dharma, jasa kebajikan ini sungguh terlampau besar.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Februari 2011


現在人都深深感覺到生活的環境不好,無論是物質環境還是精神生活環境,都不能夠盡如人意,苦多樂少。苦太多了,十之七八是苦,能有二三分之樂就不錯,算是很幸福了。苦從哪來的?殊不知全是自作自受,不是別人給你的,你自己天天在造,那你當然得天天都在受。現前所受的,在佛家講叫花報,像植物一樣先開花,來生是果報。如果我們現前的花不好,我們就知道來生的果很可怕;現前的花好,花報好,來生的果報一定好。那我們得認真去想想,不想別人,想自己,我在這一生當中,這一天當中、這一個星期當中,只要想到這裡,我是憂悲苦惱多,還是自在快樂多?你只想這兩個問題。如果憂慮、煩惱很多,不是好事情,說明什麼?說明我距離三途很近,走得很近。如果心地清淨喜樂多,這個很好,你跟天堂走得很近。如果你每天念佛的時間多,一天二十四小時,你能夠念十三個小時、十四個小時,超過一半,那我們就知道你跟阿彌陀佛走得很近,你往生西方有指望。這個道理不能不懂,這是跟我們切身的關係,我們不認真學、不好好的學,將來怎麼辦?為自己,要一心念佛,放下萬緣;要為苦難眾生,那就要繼古聖之絕學,續如來之慧命,這個功德太大了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第二八九集)  2011/2/18