Di
dalam “Yi Jiao Jing (Sutra yang berisi esensi ajaran Buddha Sakyamuni sebelum
memasuki Parinirvana)”, tercantum : “Insan yang memiliki sedikit nafsu
keinginan, tidak perlu menjilat dan memohon pada orang lain”.
Orang
yang memiliki banyak nafsu keinginan, dia akan memiliki niat pikiran yang
kurang terpuji, sedangkan orang yang sedikit nafsu keinginannya takkan banyak
niat pikiran, mengapa demikian? Tidak perlu memohon pada orang lain, tidak
perlu bersaing dengan orang lain, terhadap dunia ini juga takkan
mendambakannya.
Dalam
menangani urusan, memperlakukan orang lain, makhluk hidup dan benda mati,
hendaknya menggunakan hati yang tulus dan perasaan hormat, memiliki hati yang
saling menjaga, hati yang saling menghormati, memiliki pemikiran untuk saling
membantu dan bekerja sama, ini merupakan sifat dasar manusia, walaupun tidak
dididik juga tetap ada.
Hal
ini umumnya dapat terlihat pada diri anak-anak, terutama saat mereka bermain
bersama. Orang yang sebaya dengan usiaku
ini, saat kecil tinggal di dusun, anak-anak ketika bermain bersama, tidak ada
orang yang mengajari, dengan sendirinya tahu saling memberi perhatian, saling
menjaga, bagaikan saudara kandung.
Sekarang
masalah bermunculan, apa sebabnya? Alasannya adalah anak-anak diajari hal-hal
yang negatif oleh siaran televisi; setelah duduk di bangku Sekolah Dasar, usia
6 atau 7 tahun, mulailah akrab dengan komputer, lalu disesatkan oleh internet.
Baru
usia belia sudah melihat postingan berkonten negatif, hatinya jadi tercemar,
timbul niat mengambil keuntungan dari orang lain, ingin mengendalikan orang
lain, merebut apa yang disukai orang lain. Inilah akar penyebab konflik dalam
masyarakat.
20
tahun kemudian, anak-anak ini akan tumbuh dewasa, terjun ke dalam masyarakat, bisa
dibayangkan apa jadinya masyarakat ini kelak. Apabila hari ini kita tidak
kembali ke jalan yang benar, tidak mencari kembali pendidikan budaya warisan
leluhur, maka ancaman yang ada di depan mata, benar-benar serupa dengan apa
yang dikatakan orang barat sebagai hari kiamat.
Kini
kami jadi menyadari bahwa selama beribu-ribu tahun masyarakat Tiongkok hidup
dalam kestabilan dan kedamaian adalah berkat budaya warisan leluhur.
Leluhur
mendidik kita baik secara teori maupun dengan pengamalan nyata, mengajarkan
pada kita etika moral, sehingga kita mengenal hubungan antar sesama manusia
yang beradab, hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antara manusia
dengan makhluk hidup lainnya, serta hubungan manusia dengan Dewa di Langit dan
Malaikat di Bumi, hubungan manusia dengan gunung, sungai dan permukaan alam,
semua ini tertuang ke dalam Pendidikan Kesusilaan.
Setelah
memahami hubungan ini, dalam kehidupan keseharian, bagaimana cara kita
menanggapi dan menghadapinya, inilah etika moral, hendaknya mematuhi tata
susila.
Selain
mempelajari Lima Kebajikan dan Delapan Moralitas dalam ajaran Konfusius, masih
harus belajar Hukum Sebab Akibat, perbuatan baik mendapatkan balasan yang baik,
perbuatan jahat mendapatkan balasan yang buruk.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
Mengenal Istilah Dalam Ajaran
Konfusius :
「《遺教經》云:少欲之人,則無諂曲以求人意。」諂曲是委曲巴結別人。欲望多的人他多求,他會有這種不好的心態,少欲之人不會,為什麼?無求於人,於人無爭、於世無求。處事待人接物有誠敬心,有彼此互相關照的心,有敬愛的心,有互助合作這個觀念,這些都是人的本性,不教都有。在一般童子,你看小孩,他們在一起玩耍你就能看到。現在問題嚴重。我這個年齡,童年住在鄉村,小朋友在一起玩,沒人教,都會互相關懷、互相照顧,這一點不假,鄰居、鄰村的小朋友都跟兄弟姐妹沒什麼兩樣。現在問題出來了,這問題原因是什麼?原因是小朋友被電視教壞了;上了小學,六、七歲上小學,上小學就看電腦,所以被網路教壞了。很小在一起他就有壞點子,他有壞心眼,要想佔別人便宜,想控制人,奪取別人所愛的。這是社會動亂的根本原因。二十年後這些小孩長大了,在社會服務,社會會成什麼樣的社會,我們能想像得到。如果現在不回頭,不去把老祖宗東西找回來,真的,就像外國人所說的世界末日,末日無法倖免。我們這才真正省悟過來,明白了,幾千年社會的安定和諧是老祖宗們所教出來的。他們身行言教,教我們倫理,倫理是教我們懂得人與人的關係,人與自然環境的關係、與動植物的關係、與天地鬼神的關係、與山河大地的關係,這屬於倫理。關係搞清楚了,在日常生活當中如何應對,這是道德,要遵守道德的規律。五常、四維、八德,這是道德的規律。還要懂得因果的道理,善因善果,惡因惡報。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八六集) 2011/2/17
Orang
yang dapat meminimalkan nafsu keinginannya, baik terhadap orang lain, terhadap
urusan, terhadap makhluk hidup dan benda mati, takkan menjilat pada orang lain,
“Juga tidak diseret oleh kelompok indria”.
Kelompok
indria adalah mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran, takkan dipengaruhinya.
Ketika mata melihat rupa, takkan timbul niat pikiran, perbedaan dan
kemelekatan.
Sebaliknya
ketika mata melihat rupa, timbul niat pikiran, perbedaan dan kemelekatan, maka
anda telah dicemari olehnya, ketika mata melihat rupa timbul Tujuh Perasaan Emosional
(suka, marah, sedih, senang, sayang, benci, nafsu keinginan) dan Lima Nafsu
Keinginan (harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur).
Demikian
pula ketika telinga mendengar suara, hidung mencium bau-bauan, lidah mengecap
rasa, juga dapat memancing timbulnya kekotoran batin, memancing timbulnya Tujuh
Perasaan Emosional dan Lima Nafsu Keinginan.
Sedangkan
insan yang sedikit keinginannya takkan mengalami hal begini, takkan terpengaruh
oleh lingkungan luar.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
少欲之人,不但對人、對事、對物沒有絲毫委曲的心態,「亦復不為諸根所牽」,諸根就是講眼耳鼻舌身意,不受它的影響。眼見色,見色性,他不是見色塵,為什麼?他沒有起心動念、分別執著;有起心動念、分別執著,他見的叫色塵。這個色是什麼?會染污他,眼見色他會生七情五欲,耳聞聲、鼻嗅香、舌嘗味都會引起煩惱,會引起七情五欲。真正少欲知足的人不會,不會再被外面境界干擾。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八六集) 2011/2/17
Di
dalam “Yi Jiao Jing (Sutra yang berisi esensi ajaran Buddha Sakyamuni sebelum
memasuki Parinirvana)”, disebutkan bahwa insan yang dapat meminimalkan nafsu
keinginan, hatinya suci, tiada kekhawatiran, tiada ketakutan. Dia memiliki
kemampuan kebijaksanaan dalam menangani hubungan sebab akibat dengan baik.
Hubungan
sebab akibat yang dihadapi oleh para makhluk di enam alam tumimbal lahir tak
terpisahkan dari balas budi, balas dendam, tagih utang, bayar utang, maka itu
untuk menanganinya dibutuhkan kebijaksanaan, memahami secara keseluruhan.
Tak
peduli berada dalam kondisi senang maupun susah, juga diterima dengan senang
hati, bersua dengan jodoh baik maupun jodoh buruk juga dapat menggunakan kebijaksanaan
untuk mengurainya, dengan hati Maitri Karuna membantu semua makhluk, dengan
hati yang bijaksana mewujudkan pelatihan diri sendiri. Jalan manakah yang
dipilih? Tentu saja Jalan menuju pencapaian KeBuddhaan.
Untuk
mencapai KeBuddhaan, metode yang paling mudah, paling aman dan kokoh, paling
dekat dan paling cepat, tak lain adalah melafal Amituofo bertekad terlahir ke
Alam Sukhavati.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 17 Februari 2011
「行少欲者,心則坦然無所憂畏,觸事有餘,常無不足。」這《遺教經》,說真正能夠少欲的人,心地坦然、清淨,沒有憂畏,憂慮、畏懼的沒有。觸事有餘,是說他的智慧能力都會處理得非常妥善。六道眾生在一生當中,所有的際遇都有因果關係,這個因果關係總的來說還是不外乎四種,報恩、報怨、討債、還債,所以處理是真有智慧,完全了解。無論是順境是逆境都歡喜承受,善緣惡緣都能用智慧去化解,以慈悲心幫助一切眾生,以智慧心成就自己的道業。走的是哪一條路?成佛之道,選擇這條道路。成佛之道,最容易走的,最穩當、最直捷、最快速的,無過於念佛往生極樂世界。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八六集) 2011/2/17