Hal
yang paling menyulitkan hari ini adalah kita masih ada kecurigaan dan keraguan,
keyakinan hati yang tidak mencukupi, mencurigai dan meragukan Buddha,
mencurigai dan meragukan ajaran, mencurigai dan meragukan kalyanamitra, makanya
tidak sanggup membangkitkan ketulusan hati.
Kita
telah menetap di sini (Australia) satu dekade lamanya, apakah kalian
menyadarinya? Berapa banyak dermawan di seluruh dunia yang telah
mempersembahkan dana kepada kalian, tetapi kita justru tidak punya hati yang
berterima kasih kepada para pendana, makanya tidak punya pencapaian apapun
dalam pelatihan diri.
Apabila
ketulusan hati mengalir keluar maka akan punya hati yang tahu berterima kasih!
Sepanjang
hayat kita, saat menjelang ajal, apabila sangat beruntung, pikiran masih jelas
dan jernih (tidak pikun), para sahabat Dharma datang membantu melafal Amituofo,
kemungkinan besar masih bisa terlahir ke Alam Sukhavati.
Apabila
saat menjelang ajal, rintangan karma muncul, anda tidak sanggup melepaskan
kemelekatan, anda masih harus berputar di dalam lingkaran enam alam tumimbal
lahir, kalau sudah begini, maka hal ini serupa dengan yang dikatakan praktisi
senior zaman dulu sebagai “Bila pada masa kehidupan sekarang tidak mengakhiri
tumimbal lahir, maka masa kehidupan mendatang harus melunasinya”, kita menerima
persembahan dari para pendana, harus bayar utang!
Sekarang
menerima persembahan rasanya begitu enteng, kelak saat melunasi utang, masalah
pun jadi besar. Kita tidak boleh meremehkan ucapan Guru Sesepuh dan praktisi
senior sebagai takhayul, bila anda menganggapnya demikian, maka anda telah
membuat kekeliruan besar, setiap perkataan mereka adalah nyata dan tidak semu.
Para
Buddha dan Bodhisattva menganugerahkan vihara ini kepada kita semuanya, ada
begitu banyak sahabat Dharma yang datang memberi dukungan, bagaimana cara kita
membalas budi mereka?
Mesti
menggunakan jasa kebajikan dari pelatihan diri sendiri untuk membalas budi para
pendukung Dharma. Mereka berdedikasi tanpa pamrih, mereka tidak mengharap
balasan dari kita, satu-satunya harapan mereka adalah berharap kalian dapat
mencapai KeBuddhaan dan menyelamatkan semua makhluk, maka itu kita harus
mewujudkan harapan mereka.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 5 Februari 2011
Bertempat di : Pure Land
Learning College Association Inc, Australia
我們今天最困難的,有懷疑,信心不足,對佛有懷疑,對教有懷疑,對善知識有懷疑,所以真誠心生不起來。我們在這裡住了十年,你知道嗎?這個世界多少人來供養你,我們對這些施主沒有感恩的心,所以不成就。真誠心流露出來就有感恩,不知道感恩!我們這一生當中,臨命終時如果很幸運,頭腦清楚,有這些同修們來助念,很可能也能往生。如果臨終時候你業障現前,你不能放下,你還是要去搞六道輪迴,那就是古大德所說的「今生不了道,披毛戴角還」,我們接受施主的供養要還債!現在接受供養容易,將來還債可就麻煩了。我們決定不能將這些祖師大德的話視為迷信,那你就大錯特錯了,句句話都是真實不虛。佛菩薩給我們安立這個道場,這麼多的善友來護持,我們用什麼來報答?要用自己修行真實功德來報答。這些人對我們一無所求,唯一的希望,你們能夠成佛、能夠成菩薩、能夠將來跟佛一樣廣度眾生,我們要真能做到。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二六六集) 2011/2/5 澳洲淨宗學院 檔名:02-039-0266
Ketika
kita memberi ceramah dengan cara mengulang apa yang telah disampaikan praktisi
senior, tidak boleh menambahkan ke dalamnya penafsiran sendiri. Kalau
menambahkan penafsiran sendiri ke dalamnya, bukan lagi namanya “mengulang”.
Ketika
Y.A.Ananda duduk di atas podium, apa yang disampaikan-nya keseluruhannya
merupakan ucapan dari Buddha Sakyamuni, tanpa menambahkan atau mengurangi satu aksara.
Mengapa
kita harus mengulang ceramah praktisi senior? Metode mengulang ini dapat
mewujudkan sila, samadhi (konsentrasi) dan prajna (kebijaksanaan).
Anda
taat peraturan, ini adalah mengamalkan sila, tidak menambah atau mengurangi
adalah melatih samadhi, setelah melatih samadhi untuk satu kurun waktu,
kebijaksanaanmu akan terbuka, mencapai pencerahan.
Anda
mengulang ceramah guru, tetapi menambahkan penafsiran sendiri ke dalamnya, anda
telah merusak sila, samadhi dan prajna dirimu, yang rugi itu adalah dirimu
sendiri.
Tempo
hari guru menerapkan disiplin pada dirimu, apa tujuannya? Untuk mewujudkan
sila, samadhi, prajna dirimu. Murid hendaknya berterima kasih pada guru.
Lain
halnya dengan manusia modern, tidak tahu aturan begini, merasa diri sendiri
lebih hebat dari gurunya, sehingga merasa ceramahnya lebih berbobot dari para
pendahulunya.
Memang
benar, anda akan lebih hebat, tapi kelak di kemudian hari, pada suatu hari
nanti. Sekarang untuk kurun waktu satu dasawarsa, anda harus taat peraturan,
setelah satu dekade kemudian, anda telah mencapai pencerahan, anda pasti akan
melampaui prestasi gurumu.
Apabila
anda tidak terlebih dulu membangun sila, samadhi dan prajna sebagai landasan,
maka bisa dipastikan anda takkan memiliki kesempatan melampaui pencapaian
gurumu.
Beginilah
fakta yang kami saksikan, perkembangan Buddha Dharma dari waktu ke waktu, tak
peduli di kalangan praktisi awam maupun praktisi non awam, generasi demi
generasi semakin terpuruk. Apa sebabnya?
Pongah,
merasa diri sendiri lebih hebat. Inilah rintangan yang anda ciptakan buat
dirimu sendiri, padahal mulanya dalam kurun waktu satu dekade, anda bisa
mencapai keberhasilan, tujuh tahun mencapai samadhi, sepuluh tahun mencapai
pencerahan.
Meskipun
tidak serupa dengan Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-6, Master Huineng yang mencapai
pencerahan sempurna, menemukan kembali jiwa sejati, namun pencerahan yang anda
capai juga merupakan pencerahan besar.
Tempo
dulu Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) mendefinisikan pencerahan besar sebagai
memiliki kemampuan menguasai seluruh ajaran sutra, menguasai satu Pintu Dharma,
jadi meskipun selama satu dekade anda cuma menfokuskan diri pada satu sutra saja,
tetapi setelah tercerahkan, sutra-sutra lainnya dapat dipahami dengan
sendirinya, meskipun belum pernah dipelajari sebelumnya.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 5 Februari 2011
Bertempat di : Pure Land
Learning College Association Inc, Australia
複講的時候不能加自己的意思,加自己的意思不叫複講。阿難當年登座複講,完全是釋迦牟尼佛所說的,他自己加一個字都要把它拿掉。為什麼?複講成就你的戒定慧三學,你守規矩是持戒,不增不減這是修定,定的時間久了你會開悟。所以講經的法師叫大開圓解,那是開悟。你學講老師的這個東西,自己還加一些在裡頭,你把你戒定慧三學破壞了,吃虧的是你自己,不是別人。過去老師嚴格的管制你,那是什麼?成就你的戒定慧,學生對老師感恩,今天人不懂,自己以為我講的應當比老師還要好。是的,肯定有這一天,但是十年之內決定沒有,十年之後你開悟了,你確實會超越老師。所以青出於藍而更勝於藍,你沒有戒定慧三學的基礎,你就決定比不上老師。這是我們在近代來看佛法修學,無論在家出家,一代不如一代。什麼原因?好高騖遠,自以為是。這是你自己造的障礙,你十年本來有大成,七年小成是得三昧,十年大成你開悟了;不能像能大師那樣的大徹大悟、明心見性,你肯定也是大悟。大悟,過去李老師告訴我,徹悟通一切經,大悟能通一宗,跟你這個同類的經你都會通,你這一部經通了,至少淨土宗的這些經論你都通了,沒有學過的也通。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二六六集) 2011/2/5 澳洲淨宗學院 檔名:02-039-0266
Menghapus
kejahatan adalah keterampilan, memupuk kebajikan adalah menimbun berkah.
Standar untuk membedakan kebajikan dan kejahatan adalah sila.
Di
dalam Sutra Usia Tanpa Batas Bab 32-37, dijabarkan dengan jelas tentang Lima Sila
dan Sepuluh Kebajikan, diterapkan dalam kehidupan keseharian, supaya anda
mengetahui niat pikiran yang timbul, ucapan dan tindakan, mana yang merupakan
kebajikan dan mana yang merupakan kejahatan.
Enam
bab tersebut merupakan sila yang diuraikan dalam Sutra Usia Tanpa Batas, 48
tekad agung Buddha Amitabha merupakan Bodhicitta yang diuraikan dalam Sutra
Usia Tanpa Batas.
Jasa
kebajikan dan berkah kebajikan mesti dibedakan dengan jelas. “Melatih jasa (keterampilan) sehingga memperoleh kebajikan, makanya disebut sebagai jasa kebajikan”. Kalau
anda tidak melatih diri, manalah ada jasa kebajikannya.
Kaisar
Liang Wudi menyumbangkan tenaga dan uang, membangun vihara, ini termasuk dalam
Amisa Dana (dana materi), tetapi dia tidak menerapkan Ajaran Buddha ke dalam
kehidupan kesehariannya, makanya tidak memiliki jasa kebajikan.
Apa
yang dimaksud jasa (keterampilan)? Yakni menghapus kejahatan memupuk kebajikan,
si kaisar tidak menghapus kejahatan. Lihatlah dia masih mendambakan ketenaran
dan keuntungan, masih suka orang lain memuji-muji dirinya, ketika Bodhidharma berterus
terang padanya, si kaisar malah tersinggung, langsung mengusirnya.
Hendaknya
si kaisar meredam emosi sejenak lalu bertanya pada Bodhidharma, apa sih yang
dimaksud dengan jasa kebajikan, Bodhidharma pasti akan menjelaskannya.
Saya
bersusah payah menyumbangkan uang dan tenaga, ini disebut sebagai berkah
kebajikan. Andaikata waktu itu Kaisar Liang Wudi bertanya pada Bodhidharma,
apakah berkah kebajikanku besar atau tidak? Bodhidharma pasti akan memuji,
tentu saja berkah kebajikan Yang Mulia besar sekali!
Yang
anda timbun itu adalah pahala, bukan jasa kebajikan. Apa itu jasa kebajikan?
Menghapus kejahatan memupuk kebajikan, melenyapkan kekotoran batin adalah jasa
(keterampilan), mencapai KeBodhian adalah kebajikan, hal ini mesti dipahami.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 5 Februari 2011
Lima
Sila dan Sepuluh Kebajikan baca di :
Apa
beda jasa kebajikan, berkah kebajikan dan pahala?
「又《勝鬘寶窟上》曰:惡盡言功,善滿曰德。」這又是一個講法,斷惡是功夫,修善是積德。善惡的標準就是戒律,在本經有,本經三十二品到三十七品,給你細說五戒十善,把五戒十善完全應用在日常生活當中,讓你知道起心動念、言語造作,哪些是善,哪些是不善。這個六品經是無量壽經上講的戒律,四十八願是本經所說的發菩提心。功德兩個字要認清楚。「又德者得也」,功德的德跟得失的得是一個意思,「修功所得,故名功德」,你沒有修功,你就沒有德,修功才有德。梁武帝出錢出力,營造道場、寺院叢林,這屬於外財布施,自己沒有去做,所以他自己沒有修功。修功是什麼?是斷惡修善,他自己沒有斷惡。你看還有名利心,喜歡別人讚歎他,達摩祖師說真話他不高興,立刻就送客。他也不繼續問一下,向達摩祖師請教什麼叫功德,達摩祖師一定給他講。我幹的這個事情沒有功德,那是什麼?福德。梁武帝要是問,我的福大不大?達摩祖師一定讚歎,很大很大!你修的是大福報,不是功德。功德是什麼?斷惡修善,斷煩惱是功,證菩提是德,這個要懂得。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二六六集) 2011/2/5