Asalkan
ada jaringan internet, maka dapat memberi manfaat bagi para makhluk yang tak
terhingga. Lain halnya dengan zaman dulu, untuk memberi manfaat bagi diri
sendiri akan lebih mudah, namun untuk memberi manfaat bagi orang lain merupakan
hal yang sulit. Untuk memberi manfaat bagi orang lain butuh pahala yang besar.
Hari ini untuk
masalah pahala memberi manfaat bagi orang lain, Buddha dan Bodhisattva mesti
ikut turun tangan secara langsung. Mengapa demikian? Pahala Mara terlampau
besar, kita tidak berdaya sebanding dengannya, kekuatannya terlampau dahsyat.
Diantara
umat Buddhis juga ada yang mengetahuinya, tetapi tidak mampu membebaskan diri
dari lingkarannya, kekuatan pengaruhnya terlampau besar.
Maka itu
kita sendiri haruslah tahu untuk melatih diri dengan benar, melestarikan Ajaran
Sukhavati dari satu generasi ke generasi selanjutnya turun temurun.
Lihatlah
Bodhidharma ketika baru tiba di Tiongkok, oleh karena jodoh untuk
menyebarluaskan Aliran Dhyana/Chan/Zen masih belum masak, maka itu Guru Sesepuh
Pertama Aliran Dhyana tersebut menetap seumur hidup di Tiongkok, hanya
menurunkan Ajaran Dhyana kepada satu orang saja yakni Huike (Guru Sesepuh
Aliran Dhyana yang ke-2).
Master
Huike juga cuma bisa menurunkan Ajaran Dhyana kepada satu orang saja, yakni Sencang
(Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-3), lalu dari Master Sencang diwariskan kepada Daoxin
(Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-4), dari Master Daoxin diwariskan kepada Hongren
(Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-5), dari Master Hongren diwariskan kepada
Huineng (Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-6).
Ketika
sampai pada era Guru Sesepuh Aliran Dhyana ke-6, Master Huineng, jodoh Ajaran
Dhyana di Tiongkok barulah masak, barulah ajaran ini dapat berpengaruh dan
diterima masyarakat luas di Negeri Tirai Bambu. Jodoh sudah masak.
Hari ini
Buddha Dharma mengalami kemunduran, namun kelak di kemudian hari Buddha Dharma
akan bangkit dan berjaya kembali, pasti akan ada hari tersebut, berapa lama
lagi? Minimal tiga generasi mendatang, juga mungkin 5 atau 6 generasi mendatang,
barulah Ajaran Buddha dapat bangkit dan berjaya kembali. Apa alasannya?
Karma
buruk yang diciptakan oleh para makhluk sudah terlampau berat, Buddha dan
Bodhisattva ogah datang ke dunia ini; terkecuali pahala para makhluk muncul ke
permukaan, barulah Buddha dan Bodhisattva bersedia datang ke dunia.
Hari ini
praktisi yang mendengarkan Buddha Dharma, lalu tercerahkan, menerima, meyakini
dan mengamalkannya, bukanlah tidak ada sama sekali, jumlahnya banyak sekali,
mereka serius mengamalkannya, melihat hal ini, kami begitu bersukacita.
Mereka
benar-benar telah tercerahkan, memiliki hati Maitri Karuna, mereka akan
mendidik generasi berikutnya, demikianlah turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
Yang
pasti prestasi cemerlang itu bukan dapat kita saksikan pada satu generasi ini,
juga bukan pada generasi berikutnya, tidak bisa begitu cepat dan instan.
Hari ini
kita hanya bisa menebar benih, asalkan kita giat menabur benih, maka
benih-benih tersebut pasti akan tumbuh dan bertunas, berbunga dan berbuah.
Hasilnya mungkin baru tampak pada generasi ketiga.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 15 Februari 2011
只要有網路,就能夠利益無量的眾生。在從前不一樣,從前確確實實自利容易,利他困難,利他要大福報。
今天利他的福報,佛菩薩不來決定不行。為什麼?魔王的福報太大了,我們沒有辦法跟他相比,他的勢力太強了。信徒裡面也有知道的,知道也脫不了他的範圍,他的影響力太大了。所以我們自己要知道,自己要真正修福,一代、二代、三代。你看看達摩祖師到中國,緣不成熟,祖師在中國住了一輩子傳一個人,慧可,慧可也傳一個人,一生也只傳一個人,僧璨,傳到弘忍,五代都是單傳,到第六代惠能大師,緣成熟了,才真正影響到全國,緣足了。今天佛法衰了,佛法再興起來,肯定會興的,要多久?至少三代,也可能到五、六代,才能夠再興旺起來。為什麼這麼說?眾生造的惡業太重了,佛菩薩不會來;眾生福報現前,佛菩薩就來了。今天的佛法,聞到佛法的人、覺悟的人、依教奉行的人不是沒有,很多,他們真幹,我們看到歡喜。他們真的覺悟了,真有慈悲心,他會教下一代,下一代再會教下一代。成熟絕對不是在我們這一代,也不是在下一代,沒那麼快。我們今天盡量叫播種,種子播下去了,生根、發芽、茁壯、開花、結果。不是在我們後面的兩代,三代以後。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八二集) 2011/2/15
“Bhiksu
Dharmakara berdiam dalam kebijaksanaan sejati, melaksanakan pengamalan suci”. Mengamalkan
kebijaksanaan sejati barulah disebut sebagai pengamalan suci, tanpa
kebijaksanaan sejati, mustahil ada pengamalan suci, “Maka itu dapat menjauhi
segala kepalsuan”, takkan dikelabui oleh segala kepalsuan, takkan terpengaruh
oleh segala kepalsuan.
Lantas
bagaimana? Sebaliknya, Bhiksu Dharmakara yang mempengaruhi segala kepalsuan
tersebut, menampilkan teladan yang baik guna membantu dia supaya tercerahkan, menuntun
dia supaya kembali ke jalan yang benar.
Di
dalam pintu Buddha, takkan mengabaikan seorang pun. Dari mana asal usul
kepalsuan? Jiwa sejatinya telah tersesat, kaya pengetahuan miskin
kebijaksanaan.
Kami
selalu mengemukakan bahwa mereka itu punya segudang pengetahuan, ahli di bidang interogasi,
pemikiran, memiliki pikiran yang tajam, maka itu dia memiliki banyak keahlian, sehingga
opini atau argumen yang disampaikannya membuat banyak orang jadi tergugah,
tetapi dia tidak menjauhi kepalsuan, kemunafikan tetap menjadi majikannya, barulah
dia menciptakan karma buruk.
Dia
menciptakan karma buruk, dia sendiri juga tahu, sudah tahu tidak boleh masih
sengaja melanggarnya, dia juga tahu Hukum Karma, tetapi ketika godaan ketenaran
dan keuntungan ditaruh di depan matanya, dia tidak mampu mengendalikan diri.
Dia
juga tahu akan Tanah Suci Sukhavati, berharap supaya Buddha dan Bodhisattva
melindunginya, agar saat ajal menjelang, dia dapat terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati. Tetapi apakah mungkin? Mustahil.
Dia
memang memiliki benih untuk terlahir ke Alam Sukhavati, seperti yang
disampaikan oleh Guru Li (Upasaka Li Bing-nan), orang begini masih harus
melewati kalpa yang tak terhingga untuk bertumimbal lahir dan menjalani
siksaan, sampai kapan barulah dia memperoleh penyelamatan?
Ketika
kebijaksanaan sejati telah menjadi majikannya, barulah dia memperoleh
penyelamatan; selama kepalsuan menjadi majikannya, maka selamanya dia akan
berputar di dalam lingkaran enam alam tumimbal lahir, munafik penuh kepura-puraan,
hari ini kita bilang dengan istilah mementingkan kepentingan dan keuntungan
diri sendiri, mengejar keuntungan dan ketenaran, mengejar lima nafsu keinginan
(harta, rupa, popularitas, makanan, tidur) dan enam objek (rupa, suara,
wangi-wangian, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), ketamakan, kebencian,
kedunguan, keangkuhan, selama semua kekotoran batin menjadi majikannya, maka
selamanya tidak memperoleh penyelamatan, melafal Amituofo juga tidak bisa
terlahir ke Negeri Buddha Amitabha.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 15 Februari 2011
「法藏菩薩所住是真實慧」,住真實慧,「行清淨行」,真實慧的行才是清淨行,不是真實慧哪來的清淨行,「故能遠離一切虛妄」,不會被一切虛妄所欺騙,不會被一切虛妄所干擾。而且怎麼樣?影響這些虛妄,做出好榜樣來幫助他覺悟、幫助他回頭。佛氏門中,不捨一人。虛妄是怎麼來的?迷失了自性,有知識沒有智慧。我們教學當中常常提示的,他們有博學、審問、慎思、明辨,所以他多諸巧見,似是而非的這些言論也很能動人,但是他沒有離開虛偽,是虛偽做了主宰,他才造罪業。他造罪業不是不知道,他也不是不知道因果,只是深沉的迷在現前名聞利養當中,他不能自拔。他知道淨土,希望佛菩薩保佑他,他將來能生極樂世界,行嗎?因果顛倒了。西方極樂世界種子有,那就像李老師講的,他還得要經無量劫輪迴受苦,到什麼時候他才能得救?真實慧做主他就得救;虛妄做主,他永久都在搞輪迴,虛情假意,我們今天講自私自利、名聞利養、五欲六塵、貪瞋痴慢,這些東西做主他就不行了,念佛也不能往生。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第二八二集) 2011/2/15