Kamis, 14 November 2019

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Februari 2011 (Bgn 8)



Keterangan Foto : Prasasti Sutra Fengshan

Upasaka Huang Nian-zu setelah menyelesaikan karya tulisnya yang berjudul “Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas”, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Setengah tahun menjelang wafat, dalam sehari beliau mampu melafal Amituofo sebanyak 140 ribu kali, melepaskan segala kemelekatan, dalam kurun waktu 6 bulan saja, beliau telah meraih keberhasilan.

Upasaka Huang Nian-zu berhasil mewujudkannya, kita juga bisa, setiap orang juga bisa. Maka itu kita harus memiliki persiapan mental, terhadap dunia ini, jangan lagi mendambakannya, jangan ada lagi kemelekatan, hendaknya melafal Amituofo dengan setulus hati.

Mengerahkan segenap hati dan segenap kemampuan guna menyebarluaskan Pintu Dharma Pelafalan Amituofo kepada para makhluk yang berjodoh (yang bersedia menerima dan meyakini), ini merupakan jasa kebajikan yang tak terhingga dan tanpa batas.

Ini juga merupakan satu-satunya cara untuk membantu diri sendiri, membantu para makhluk guna menuntaskan segala permasalahan, bahkan merupakan cara yang bisa diandalkan, daya upaya yang takkan sia-sia, pasti membuahkan hasil.

Lantas bagaimana dengan keberlangsungan penyebaran Ajaran Buddha bila terjadi bencana besar? Maka itu Tripitaka harus dicetak ulang dalam jumlah besar-besaran, disebarkan dan disimpan di seluruh penjuru dunia.

Bencana besar takkan memusnahkan seluruh wilayah di permukaan Bumi, pasti menyisakan sedikit wilayah buat manusia untuk bertahan hidup, makanya cara satu-satunya adalah mencetak Tripitaka.

Setiap vihara yang ada di seluruh pelosok dunia, kami berupaya membagikannya secara gratis, agar Tripitaka dapat disimpan di vihara mereka, sehingga setiap wilayah di dunia ini juga menyimpan satu set buku Tripitaka. Hal ini sanggup kami wujudkan.

Insan zaman dulu juga mengerahkan banyak daya upaya untuk mencegah Buddha Dharma lenyap dari peredaran, mereka mengukir bait sutra di atas batu, yang disebut sebagai “Prasasti Sutra”.

Di Distrik Fangshan yang terletak di barat daya Beijing, kita dapat menemukan batu bertulisan bait sutra yang dinamakan “Prasasti Sutra Fangshan”. Seluruh isi Tripitaka diukir di atas batu.

Namun sekarang kami menyadari bahwa apabila terjadi gempa maka seluruhnya juga akan hilang, di dunia ini tidak ada benda yang kokoh. Oleh karena itu, hanya dengan mencetak Tripitaka secara besar-besaran, menyebarluaskan dan menyimpannya di mana-mana, sehingga Ajaran Buddha takkan lenyap dari peredaran, untuk melestarikan budaya tradisonal Tionghoa, juga mesti menggunakan cara ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Februari 2011


黃念老這部《大經解》註解成功之後,就一心念佛求生淨土,往生前半年(六個月),每天十四萬聲佛號,萬緣放下了,六個月往生了。他能做得到,我們每個人都能做得到。所以我們要做心理上的準備,對這個世間不能再有任何貪戀,要認真老實念佛。把念佛法門盡心盡力介紹給有緣的眾生,無量無邊的功德。這是幫助自己、幫助眾生解決問題唯一的一個方法,而且是決定靠得住的方法,功不唐捐。佛法如何避免劫難,還能夠保存?那就是大量的翻印,到處都有收藏。災難不會把這個世界完全毀滅,總會留一些地方存在,所以唯一的方法就是大量翻印。全世界有佛法的道場,我們盡量去贈送,讓每個地方都保存,這是我們可以做得到的。古人也是用了很多心思,將經文刻在石頭上,石經,我們在北京發現的房山石經,是整套的《大藏經》刻在石頭上。可是我們現在知道,如果一個地震全完了,世間沒有堅固的東西。所以只有大量衍生,到處收藏,就不會失掉,保存中國文化要用這種方法。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三0八集)  2011/2/28  澳洲淨宗學院  檔名:02-039-0308